Kamis, 30 Mei 2019

Puisi

           Negeriku sedang sakit

Virus-virus asing 'tlah menjalar hingga pedalaman yang paling dalam.
Menggerogoti sendi-sendi budaya asli bangsa ini.

Racun-racun ekonomi tlah tersuntik pada organ-organ vital pemerintahan.
Lemah dalam penegakkan keadilan.
Denyut nadi-nadi perjuangan semakin menghilang tergores tajamnya kekuasaan.

Benak yang ada dalam kepala tiada lagi berfungsi.
Terbuai pada janji -janji yang 'tlah disepakati.
Terlelap akibat  ganasnya racun-racun ekonomi.
Bakteri-bakteri jahat pun turut melekat pada batok kepala yang ada.

Negeriku....
Kini terbaring dalam selimut ke khawatiran






                                  Tangerang 30052019
                                 =====poriant69=====







Puisi

              Surat untuk aku sendiri

Kepada Yang Terhormat
Aku yang masih memiliki sisa-sisa kekuasaan
Aku yang tak mau melepaskan tahta dibalik tahta
Aku yang bersemayam Di Megahnya Kepalsuan

Dengan Hormat.
Tanpa mengurangi kehormatan yang mungkin masih melekat pada raut wajahku.
Tanpa tarian yang diiringi musik kebencian.
Tanpa pesta pora bersaji jerit kesakitan.

Sudikiranya aku sebagai aku menyadari langkah-langkahku tersesat dalam gemerlapnya tipuan.
Sadar pada ide yang sebenarnya bukan meletus dari benakku sendiri.
Sadar pada cara bicaraku
Sadar pada mimik yang muncul dari auroku

Wahai aku yang tak tau malu
Menutup suara pada jumlah jemari bertinta.
Berpaling dari tragedi yang menyayat hati
Bungkam dalam perasaan berduka

Wahai aku...
Teriring doa selalu ..., agar Aku segera undur diri demi kedaulatan yang hakiki



                                          Salam
                                Dari Akal Sehatku




Tangerang 30052019
=====poriant69=====